Semalam aku menyapa hujan
Ataukah hujan yang menyambutku?
Entahlah. Seketika itu aku terhenyak di bawah kehangatan selimut
Semalam aku menghampiri petir
Ataukah petir yang menghampiriku?
Entahlah. Yang terasa hanya serpihan kesenangan sebelum aku tidur
Lelapku bercerita kalau semalam mereka bernyanyi untukku
Nyanyian yang sama sekali tidak merdu buat mereka
Tatkala Ibukota acuh pada syahdunya hujan
Lelapku bercerita kalau pagi tadi mereka masih bernyanyi
Nyanyian yang mengantarkan rindu akan hati nurani
Tatkala Ibukota telah lupa diri
Andai ruang di antara gedung-gedung itu diasuh oleh cinta
Andai di tiap sudut kota tertulis "CINTAI AKU"
Mungkin Ibukota akan menyambut ramah tiap hujan berkunjung
Mungkin Ibukota masih teduh di bawah hati yang syahdu
Semoga warga Jakarta tidak selalu mengutuk banjir, yang sebenarnya merupakan hasil ulah mereka sendiri. Kutuklah kebiasaan-kebiasan merusak lingkungan. Jangan biarkan Ibukota tenggelam dan manusia-manusia busuk hidup di dalamnya. #saveJakarta
No comments:
Post a Comment